Senin, 05 Desember 2011

Kue Putu

Tutt...
Terdengar suara peluit bambu yg sedang berbunyi itu sudah pasti Kue Putu, walaupun tukang kue sekarang menggunakan dorongan tidak dipikul lagi suaranya tetap khas dari tahun ke tahun.

Bunyi peluit tersebut berasal dari tekanan uap panas yang besar keluar melalui tiang fentilasi atau pembuangan uap panas. Uap panas tersebut berfungsi agar kue putu menjadi matang.

Kue Putu ini memiliki trade mark tersendiri memberikan kode dari kejauhan kepada konsumen. Berbeda halnya dengan tukang bakso yg memukul mangkok dengan sendok, tukang ketropak memukul piring dan tukang somay memukul kentongan mini, kue putu yaa bunyi pluit uap.

Bahan dasar kue ini terbilang mudah didapat yaitu,
  • Tepung Beras
  • Tepung Roti
  • Daun Pandan (Untuk pewangi)
  • Daun Suji (Untuk pewarna hijau)
  • Gula Merah
  • Parutan Kelapa
Bahan baku tepung di aduk di campur dengan sari pandan biar wangi pandan, lalu air perasan daun suji agar adonan menjadi hijau dan gula pasir untuk perasa.

Adonan yg sudah jadi di masukan kedalam cetakan yg terbuat dari bambu bulat setinggi kurang lebih 3cm dengan diameter 2-3cm. Urutan memasukan bahan kedalam bambu, pertama adonan berwana hijau lalu gula merah dan terakhir di tutup kembali dengan adonan berwarna hijau.

Setelah adonan padat, cetakan bambu tersebut diletakan di atas lupang yg dibuat dengan tujuan uap panas menyembur kedalam cetakan bambu tersebut, sehingga uap tersebut membuat adonan kue putu td menjadi matang. 

Setelah matang, kue di dorong dengan alat sehingga kue putu tersebut keluar dari cetakan dengan bentuk seperti tabung, bulat dan panjang mengikuti isi lingkar dalam si cetakan bambu tadi, lalu di tabur dengan parutan kelapa dan kue putu siap di hidangkan.


Sebagai tambahan, ini disertakan penampakan dari tanaman suji. mungkin ada beberapa dari kita yg tidak mengenal tanaman ini tetapi sering sekali melihatnya.

Jumat, 02 Desember 2011

Asinan Betawi

Asinan tetapi tidak asin melainkan kecut cuka dan gurih. Makanan ini berbahan dasar sayur-sayuran diantaranya sawi putih, kol, toge dan mentimun serta bahan non sayur mayur di antaranya adalah mie, kerupuk dan kacang tanah.

Rasa masam dihasilkan dari sawi putih yg di rendam dengan air cuka terlebih dahulu kurang lebih 4jam lamanya sehingga rasa kecut masam meresap kedalam sawi tersebut.

kuah atau saus yg di gunakan berbeda dengan asinan bogor, asinan ini menggunakan saus/kuah berbahan dasar kacang tanah, cabai, asam jawa yg di tumbukatau bumbu pecel instan yg di cairkan, bahan ini termasuk mudah di dapatkan di minimarket sekitar kita. Dan yg terakhir adalah gula merah yg di encerkan di tuang di atasnya menambah rasa manis gurih. rasa keseluruhan asinan ini seperti rasa rujak ada rasa pedas, asam, manis dan gurih.

Selasa, 22 November 2011

KUE APE

Kue ape?
nama kue yg unik bisa bikin orang bingung nanya berulang-ulang.
itu kue apa?
kue ape!
iyaaa itu kue apa?
ini kuee namanya kue APE..!!

begitulah singkat obrolan saya dengan kawan tempo hari di group bbm. kue ini masih banyak di jumpai di kota-kota besar, di jakarta biasanya ada didekat stasiun, terminal dan pusat pasar tradisional.

kue ini sebenernya gampang banget membuatnya bahan dasar kue ini sangat mudah di jumpai antara lain tepung terigu, santan, gula pasir, telor serta sari pandan di aduk rata jadilah adonan kue ape ini.

harga kue ini bervariatif tergantung lokasi dimana kita membelinya. dari beberapa lokasi yg pernah saya beli di tahun 2011 ini kisaran 500 rupiah sampai dengan 2000 rupiah.
Bogor pinggir Rp. 500
Kota bogor Rp. 1000
jakarta kota tua Rp. 2000









Selasa, 08 November 2011

Kue Rangi


Siapa yg blom pernah makan kue rangi? lalu seluruh teman ponakan yg kebetulan duduk di bangku kelas 1 smp ini serentak bertanya "Kue Rangi?". begitulah cerita tempo hari ketika saya membawa 1 bungkus kue rangi yg kebetulan saya beli di jalan depok tempo hari.

Mungkin beberapa dari kitapun ada yg belum mengenal apa kue rangi itu sebenarnya. pada hal sudah seringliat bahkan sudah pernah mengkonsumsi kue tersebut. Kue rangi berbahan dasar kelapa dan tepung kanji dengan selai terbuat dari gula aren atau gula merah yg di encerkan lalu di aduk dengan tepung kanji hingga mengental dan di masak dengan cara di panggang di atas cetakan khusus, pedagang ini mengunakan bahan bakar kayu untuk memanggang kue tersebut. 

Dulu para penjual kue rangi ini mengunakan pikulan, saat ini juga masih ada beberapa tapi kebanyakan sudah mulai beralih ke gerobak dorong. beberapa waktu lalu saya berhasil mengabadikan penjual kue rangi ini yg kebetulan lewat depan rumah di lamandau depok.

Pedagang ini masih sangat konfensional yg membuat ramah lingkungan dan ramah harga pastinya wong pake kayu-katu ranting dan kayu kecil sisa-sisa bangunan jadi gak perlu beli minyak tanah atau gas 3kg dan bensin yg notabene sudah mahal harganyaa.

Bahan baku yg mudah di dapatkan membuat harga kue ini relatif murah, untuk 1 loyang harganya hanya 2000 rupiah saja. Pak amin sang penjual kue rangi ini bercerita sedikit mengenai perjalanan karirnya, beliau berjualan kue rangi semjak harga 1 loyangnya 100 rupiah dan sekarang hingga 4000 rupiah. pak amin sengaja memodifikasi alat pemanggang kue untuk bisa menghasilkan harga 2000/loyangnya agar bisa di terima di masyarakat tegasnya.
Kue di panggang lalu di oles selai gula merah di atasnya. setelah kering dan aroma karamel keluar barulah di angkat dengan di tusuk dari ujung k ujung kue tersebut.

kita bisa melihat pada foto panggangan yg sudah di modifikasi menjadi lebih datar, walhasil kuenya tipis seperti kertas.
Bahan baku kelapa dan tepung kanji yg sudah di olah di masukan dalam kotak gerobaknya.

Pak Atim adalah salah satu konsumen kue rangi, beliau bercerita jika dulu kue rangi ini adalah makanan sehari-hari ketika beliau kecil dulu ya kurang lebih sekitar tahun 1960an, "Dulu ni kue gedee ga kayak sekarang tipiss kayak kertasss, kurang lebih ni kue segede kue pancong" celetuk pak atim kepada saya dan pak amin.